SAMPAIKAN WALAU SATU KALIMAT

Kamis, 21 Mei 2015

Geopolitik Dunia dan Konflik Yaman


 
perang yaman27/3/2015 – Permasalahan di semenanjung Arab begitu kompleks tidak bisa dilihat dari sudut pandang di luar Timur tengah saja. Saya ini seorang TKI di perusahaan minyak Qatar yang sudah cukup lama tinggal di Timur Tengah.

Silahkn saudara-saudara lihat latar belakang sejarah syiah di Islamic centre library, syiah itu bukan Islam melainkan sekte yang sudah lama ada di Persia (Iran, Irak) sebelum kedatangan Islam, namun dimunculkan kembali oleh Abdullah bin Saba, seorang Yahudi yang berpura-pura menjadi Islam ketika Rasulullah meraih kemenangan di Semenanjung Arab. Abdullah bin Saba mengadu domba orang-orang muslim ketika Rasulullah wafat dengan membenturkan pengikut Ali RA dengan muslim lainya yang nota bene Ali RA sudah menerima keKhalifahan Abu Bakar, Umar, Utsman.


Tidak hanya itu, Abdullah bin Saba pula yang melatarbelakangi pembunuhan Umar, Utsman, Ali, Perang Ali RA dengan istri Nabi, hingga terakhir terbunuhnya imam Hussain bin Ali RA.

Abdullah bin Saba adalah seorang Yahudi dari Yaman. Dia mengembangkan Sekte Syiah dengan berpedoman pada ajaran pokok-pokok Yahudi, Nasrani & Majusi. 

Dia pula yang mengkultuskan Ali RA adalah nabi hingga akhir ini, Sekte Syiah sendiri terdiri dari beberapa golongan. Pengalaman ketika umrah, ada beberapa orang Syiah yang ingin melakukan kerusakan di kabaitullah ditangkap. 

Mudah sekali mngetahui seseorang itu syiah atau bukan, ketika shalat mereka menggunakan sebuah batu yang dipercaya dari karbala atau dengan menepuk jidat sebagai isyarat, berdoa dengan menghujat sahabat-sahabat & istri-istri Nabi. Tidak ada shalat Jumat, memendekan shalat Dzuhur – Azhar, Maghrib-Isya. 

Mereka tidak berpegang teguh pada Al-Quran & Sunnah karena mereka lebih mempercayai imam-imam mereka & kitab Syiah. Mereka hanya akan menggunakan Al-Quran & Hadits ketika berdebat. 

Pendiri NU K.H Hasyim Ashari pernah mnyebutkan dalam buku karangan beliau yang mnyatakan Syiah itu bukan Islam, Buya Hamka yang pernah diundang seminar di Iran pernah didatangi organisasi kepemudaan syiah di hotel beliau menginap dan meminta Buya Hamka untuk menjadi pemimpin syiah & revolusioner Syiah di Indonesia, namun dengan tegas Buya Hamka menolaknya, karena beliau mengerti akan kerusakan Syiah.

Perkembangan Syiah di Indonesi selain dibawa ulama Iran, juga dibawa oleh pelajar-pelajar Indoneia yang belajar di Iran termasuk Ja**ludi* Ra**at (DPR RI F-P*I*). 

Sekte Syiah di setiap negara disupport oleh Iran, jika jumlah mereka minoritas, mereka akan berbaur dengan muslim lainya. Ketika jumlah mereka mulai bertambah & dukungan dana dari Iran kuat, mereka akan mulai melakukan kerusakan, makar, contoh di Indonesia, mereka menyerang Majelis ust. Ari**n I**am, di Yaman mereka makar terhadap presiden yang sah.

Ketika mereka kuat, mereka dan menjadi presiden, mereka akan menghabisi muslim yang menurut mereka Sunni/Sunnah wal Jamaah seperti di Suriah. Syiah Iran terus berusaha membantu Syiah Irak menjadi kuat namun kekuatan Sunni & Syiah di Irak berimbang. Presiden Irak Syiah dan Parlemen Irak Sunni.

Di Iran anda akan mudah menemukan Sinagog (tempat ibadah Yahudi) ketimbang masjid Sunni. Anda akan dibayar pemerintah untuk berhubungn badan dengan wanita-wanita Iran tanpa perlu menikah, pelacuran yang dihalalkan, atau anda dapat menikah mut’ah. Itulah cerita singkat Syiah.

Aliansi Negara GCC (Arab Saudi, UEA, Bahrain, Qatar, Kuwait, Oman), Egypt, Pakistan, Sudan, Maroko, Jordan, menyerang pemberontak Syiah yang sudah dilatih pasukan Garda Republik Iran sehingga pemberontak ini sangat terlatih & dipersenjatai peralatan modern termasuk pesawat & rudal, karena militer Yaman sendiri sudah tidak mampu sehingga presiden sah Yaman meminta bantuan kepada aliansi Arab.

Pemberontak Syiah ingin menjadikn Yaman seperti Suriah. Tujuan Aliansi Arab adalah melindungi pengungsi Sunni, mengembalikan pemerintah yang sah, mencegah berkembangnya Syiah yang mendekati Arab Saudi yang memiliki 2 tempat suci umat Islam Madinah & Mecca.
Bantuan Syiah Iran sendiri diputus jalurnya oleh kapal selam Pakistan dimana kedua negara ini sama-sama memiliki nuklir.
Bagaimana dengan perjuangan muslim Sunni dalam melawan Rezim Assad Syiah di Suriah, kenapa aliansi Arab tidak melawan ?. Aliansi Arab tidak melawan karena Assad adalah presiden sah Suriah, namun aliansi Arab membantu dana & persenjataan Mujahidin. 

Negara AU & kroni-kroninya tidak bisa menolak Aliansi Arab, karena mereka takut jika Islam bersatu. Negara AS seperta ular berlidah cabang, di satu sisi pro Aliansi Arab, di sisi lain ikut mendukung Iran meskipun secara sembunyi.

Kenapa Aliansi Arab tida melawan Israel di Palestine, Aliansi Arab banyak membantu Palestine dalam pendanaan rehabilitasi permukiman, militer, dan lain lain, namun tidak pernah dipublikasikan karena bukan pencitraan. 

Brigade Hamas yang dulu berbeda dengan sekarang. Mereka lebih ditakuti oleh Israel saat ini, karena Hamas dilatih oleh pasukan khusus Jordan yang notaben pasukan khusus Jordan dilatih oleh Kopassus yang dibawa Prabowo. 

Anda bisa lihat sejarah di j\Jerussalem Palestine, bagaimana Salahudin membebaskan Palestine yang terkenal dengan perang salib, yang dipicu oleh dibantainya ummat muslim di masjid.
Sejarah Israel perang dengan Mesir, Aliansi Arab, Pakistan. Israel tidak bisa dikalahkan karena mendapatakn dukungan dari negara AS & kroni-kroninya. 

Jika Aliansi Arab perang dengan Israel bukan tidak mungkin akan terjadi Perang Salib berikutnya, karena semua yang terlibat merasa sebagai perang suci. 

Bagaimana dengan Iran, kenapa tidak berperang dengan Israel?. Karena lebih mudah ditemukan Sinagong (tempat ibadah Yahudi) di Iran daripada masjid Sunni.

Bagaimana dengan Hizbullah Syiah, kenapa mereka tidak membantu Palestine ?. Karena mereka berbeda, mayoritas muslim Palestine Sunni. Perang terakhir Hizbullah dengan Israel bukan karena membantu Palestine tapi karena masalah ketersinggungan politik.

Bagaimana dengan Lebanon ?. Di Lebanon pemerintahan yang sah dipimpin oleh Sunni beserta milternya, sedangkan Hizbullah adalah Syiah yang didukung Iran. Dua kekuatan pasukan militer yang berimbang dalam satu Negara. 

Bagaimana dengan pemerintah Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia. Kenapa tidak membantu Palestine & Yaman?. Bagaimana dengan Anda yang mngatakan Aliansi Arab tidak membantu Palestine !. Anda sendiri juga tidak pernah ikut demonstrasi save Palestine di Embassy AS di Jakarta, ketika Hizbut Tahrir, PKS, KAMMI, NU, Muhammadiyah berunjukrasa “Save Palestine”.
Israel seperti Singapore, bagaimana jika Indonesia konflik dengan Singapore. Siapa saja yang akan membantu Singapore ?.

Bagaimana dengan ISIS ?. Seorang sahabat Pakistan berlatar belakang keluarga terhormat & terpandang dan seorang sahabat Qatar dimana keluarganya berdinas di militer, mengatakan ISIS adalah organisasi ciptaan AS, agar combatan Mujahidin seluruh dunia berkumpul di satu tempat. Jika pemimpin ISIS sejalan dengan AS mereka dibiarkan, jika sudah tidak sejalan akan dihabisi, sama seperti Al Qaeda yang mendapatkan didikan AS, karena sudah tidak sejalan maka dihabisi.

Bagaimana Syiah, ISIS, Al Qaeda, media-media nasional yang sudah dimiliki Yahudi, Misionaris di Indonesia ?. Silakan Anda simpulkan sendiri.

Salam hangat
Muhammad Alifuddin

Redaksi:
Tulisan ini sensitif dan bisa memunculkan pro dan kontra. Namun materi ini menjadi bahan diskusi. Jika anda punya pemikiran yang lain, silakan diuraikan, untuk jadi olah pikir kita bersama. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar